Minggu, 29 Agustus 2010

BICARA CINTA

Mencintai ayah setulus hati adalah impian, walau kini tak lagi dapat dipeluk hangat seperti usia dini di dalam ayunan.
Ayah....
Rindu rasanya ingin bertemu.
Melihat kumis tebal mu..
Melihat rambut keriting mu...
Melihat hitamnya kulit mu...
Melihat kepulan asap rokok yang buat aku menjauh dari mu.

Andai ayah tau, aku ingin menjadi seperti ayah yang hafidz Qur'an, yang 'alim dan pemalu.
Namun, semua telah berubah.
Seorang ayah yang hafidz Qur'an kini diam dalam problematika ummat.
Aku sedih melihat ayah hanyut dalam derasnya arus maksiat.
Ingin ku genggam jemari mu agar ku bisa membawa ayah di masa lalu pulang.
Pulang menjadi seorang ayah tauladan.

Ayah, diamku tanda rindu..
Taat ku tanda bakti.
Pasrah ku tanda ku sayang padamu.
Walau waktu mengekang semua asa yang terpendam dalam hati ini.
Aku hanya ingin ayah tahu bahwa ayahlah pria yang aku cintai dalam hidup ku di dunia ini.

Walau kata tak mampu terucap.
Walau lidah kelu mengalun kata.
Namun di hati ini ada sejuta bicara cinta yang tak terungkap.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar